Pasti pada tahu sama yang namanya HONDA kan? Entah itu motor ataupun mobil, semua kenal HONDA. Merk terkenal yang bahkan sering dikenal sebagai raja jalanan. Bagaimana tidak, hampir semua merk kendaraan berlabel HONDA. Bahkan saya pernah mendengar kabar dari teman saya yang asal Padang, semua motor disana apapun merk-nya selalu disebut HONDA. Pokoknya Honda T.O.P B.G.T lah ( soalnya saya juga pecinta honda ).
Tapi apakah temen-temen tahu siapa sih yang dulunya
mencetuskan nama HONDA? ya jelas tidak lain dan tidak bukan adalah SOICHIRO
HONDA, seorang anak manusia asal Jepang yang sama sekali tidak pernah merasakan
nikmatnya memiliki uang banyak waktu kecil. Ayahnya adalah seorang reparator
sepeda. Bahkan Soichiro Honda sendiri tak melanjutkan sekolahnya, sekalinya
melanjutkan ke jenjang kuliah, beliau malah di D.O ( Drop Out ). Beliau juga
tidak pernah menyandang gelas professor, doktor atau apapun itu yang menurut
banyak orang sangat bergengsi.
Tapi siapa sangka, kecintaannya pada mesin membuatnya
menjadi "Raja" kendaraan seperti sekarang ini. Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Jepang, bekerja Hart
Shokai Company. Bosnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda
teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli
yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja disitu, menambah
wawasannya tentang permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, bosnya mengusulkan
membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu. Tawaran ini tidak ditampiknya.
Di Hamamatsu prestasi kerjanya
tetap membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain.
Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena
itu, jam kerjanya larut malam, dan terkadang sampai subuh. Otak jeniusnya tetap
kreatif. Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik
meredam goncangan. Ia punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan
logam. Hasilnya luarbiasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke
seluruh dunia. Di usia 30, Honda menandatangani patennya yang pertama.
Setelah menciptakan ruji, Honda
ingin melepaskan diri dari bosnya, membuat usaha bengkel sendiri. Ia mulai
berpikir, spesialis apa yang dipilih? Otaknya tertuju kepada pembuatan Ring
Pinston, yang dihasilkan oleh bengkelnya sendiri pada tahun 1938. Sayang,
karyanya itu ditolak oleh Toyota, karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring
buatannya tidak lentur, dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya
terhadap kegagalan itu. Mereka menyesalkan dirinya keluar dari bengkel.
Pabrik yang dimilikinya juga pernah
terbakar dua kali. Tapi dia tidak patah arang dan terus bersemangat. baginya
kegagalan adalah sahabat terbaik yang akan terus membuatnya dewasa. Belum ujian
terbakarnya selesai, Ring Piston hasil karyanya juga pernah ditolak berkali -
kali oleh Toyota dan perusahaan manufaktur terkenal pada waktu itu. Tapi ia
terus berusaha memperbaikinya dan tidak pernah MENGELUH sampai pada akhirnya Toyota menerima Ring
Piston-nya dan memberikan Honda kontrak kerja dan berniat mendirikan pabrik.
Tapi niat Honda untuk mendirikan
pabrik ternyata memiliki banyak kendala. kala itu kondisi perekonomian Jepang
sedang porak - poranda dan Honda terkena imbasnya karena tidak ada investor
yang mau membantunya sampai pada akhirnya ia mencoba untuk memasang motor
disepedanya, alat penggerak inilah yang menjadi mula munculnya motor di dunia
ini.
Masih takut GAGAL? Malu sama HONDA.
Denger kata Honda tentang kegagalannya ;
"Orang melihat kesuksesan saya hanya 1%, tapi tidak melihat kegagalan saya yang 99%"
Soichiro Honda
Soichiro Honda
Setiap orang pasti akan memiliki
masalah yang berpotensi menyebabkan kegagalan. Tapi bukan berarti itu semua
dijadikan sebagai penghambat untuk meraih kesuksesan. Tidak ada orang sukses
yang tidak pernah gagal. Semua pembelajaran dalam hidup berasal dari kegagalan.
Bahkan kembali mengutip dari kata-kata Soichiro Honda, beliau pernah mengatakan
bahwa ;
"Sukses adalah sembilan puluh sembilan persen kegagalan"
Soichiro Honda
Yuk kita nikmati kegagalan yang kita temukan sebagai bagian dari proses menuju keberhasilan yang hakiki. Tapi harus diingat bahwa kegagalan yang kita dapat harus dijadikan pelajaran agar kegagalan itu tidak terjadi lagi untuk yang kesekian kalinya.
Be SUCCESS with Your Fail...
Regards,


0 komentar:
Posting Komentar
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.
Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar. ^,^
Terima Kasih Atas Kunjungannya di Blog Ini, Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya