Ketika APEL harus Ditukar dengan Wanita Cacat | MotiFunny
Pasang Iklan
Desaigned by MotiFunny

Jumat, 04 Januari 2013


Hola Sahabat MOTIFUNNY, jumpa lagi dalam sebuah rubrik Renungan. Mudah-mudahan bisa memberikan dampak postif bagi keberlangsungan hidup kita bahwa sesungguhnya hidup ini indah dan harus kita jalani dengan penuh rasa tanggung jawab yang tinggi. Tak ada alasan bagi kita untuk tidak bisa menerima kehidupan yang sudah Tuhan "rancang" untuk kita. Syukuri hidup ini dengan apa yang sudah kita raih. Disimak ya.

Alkisah tersebutlah seorang murid bernama Fulan bin Fulan sedang mengaji disebuah Surau Kampung dekat rumahnya. Sang Guru Besar berkata disela-sela materi pengajian hari itu.

"Menyatulah kalian dengan alam sekitar diluar sana, kelak kalian akan mendapati ilmu yang bermanfaat dan sungguh besar bagi kalian." Ucap sang Guru Besar kepada murid-muridnya. Fulan hanya mengangguk paham dan segera bertanya.

"Kira-kira ilmu apa, Guru?"

Sang Guru Besar tersenyum sejenak lalu berkata,"Keluar sajalah dulu, nanti kau akan mengerti sendiri." Sang Guru dengan bijak.


Setelah mendengar instruksi dari sang Guru Besar, keluarlah semua murid dengan penuh rasa teka teki didalam hati. Sebenarnya apa yang diinginkan sang Guru Besar. Fulan berpikir kira-kira ilmu apa yang akan ia dapatkan dilar sana, setelah dia menyatu dengan alam.

Lama Fulan berjalan, ia merasa perutnya lapar sekali. Sudah hampir tiga jam perjalanan dan dia tidak menemukan apapun. Disaat-saat lapar seperti itu, tiba-tiba ia melihat sebuah apel yang hanyut diatas sebuah sungai yang mengalir. Tanpa pikir panjang, ia raih apel itu dan langsung memakannya dengan lahap. Tapi naas, ia baru teringat akan sesuatu setelah apel itu habis termakan.

Fulan teringat akan pesan Gurunya bahwa memakan harta yang bukan haknya hukumnya adalah haram dan Neraka adalah hukumannya. Betapa terkejutnya setelah Fulan mengingat perkataan itu dan segera ia berpikir siapakah si empunya apel ini. ia hendak meminta restu untuk segera menghalalkan apel yang sudah dimakan habis olehnya.

Lalu Fulan tersadar bahwa tadi ia menemukan apel tersebut hanyut diatas sungai."Aku harus mengikuti arah alir sungai ini, pasti ada yang memiliki pohon apel ini." Pikir Fulan kala itu. Maka Fulan memutuskan untuk mengikuti aliran sungai secara mundur untuk menemukan pohon apel itu.

Lama mengikuti aliran sungai itu, akhirnya Fulan menemukan sebuah ladang Apel yang pohonnya sangat banyak dan beberapa bagian pohonnya ada yang menyampir disisi sungai dan buahnya bergelantungan. Fulan berpikir bahwa mungkin inilah rumah yang dimaksud. Tanpa berpikir panjang, segera ia memasuki rumah itu untuk menemui si empunya rumah.

"Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...!" Seru Fulan dari luar dengan lantang.

"Waalaikum salam Warahmatullahi Wabarakatuh...!" Seseorang dari dalam.

Tak berselang lama, muncullah seorang bertubuh besar dengan tampang yang sungguh sangat sangat. Tapi tentu Fulan tidak ingin berpikir macam-macam. Baginya, meminta restu untuk menghalalkan apel yang sudah ia makan tadi jauh lebih penting daripada memikirkan tampang si empunya. Segera Fulan menjelaskan kedatangannya.

"Permisi wahai baginda Raja, perkenalkan saya Fulan." Fuan mengawali pertemuan kala itu.

"Ada maksud apa wahai anak muda?" Tanya sang pria bertubuh besar.

"Apa benar ini adalah apel milik Tuan?" Tanya Fulan.

"Ohh iya tentu saja, sudah sangat lama aku merawatnya, memang ada apa wahai anak muda?"

"Begini Tuan Raja, tadi sewaktu hamba sedang menyusuri jalan, hamba sungguh sangat merasa lapar. Tiba-tiba hamba melihat ada sebuah apel yang terhanyut disebuah sungai dan lantas hamba langsung memakannya. Tapi hamba sadar bahwa itu bukan hak hamba wahai Tuan. Sekiranya Tuan Raja berkenan untuk mengikhlaskan Apel tersebut untuk hamba." Jelas Fulan dengan sangat jelas dan jujur.

"Apa-apaan, enak saja kau begitu mudahnya meminta diriku untuk mengikhlaskan apelku dimakan begitu saja. Aku merawatnya dengan susah payah dan kau memakannya tanpa seijinku." Murka sang Raja.

"Hamba sadar hamba salah Tuan Raja. Tapi hamba sungguh menyesal dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi." Melas Fulan pada sang Raja.

"Tidak bisa begitu saja, saya tidak bisa mengikhlaskan apelku dimakan olehmu. Kau harus dihukum berat." Sang Raja semakin murka.

Sadar Fulan sudah melakukan kesalahan yang berat, Fulan pun harus ikhlas dirinya dihukum, seberat apapun itu. Dirinya tidak bisa memakan makanan yang bukan haknya karena dengan begitu ia bisa masuk kedalam neraka. Maka dari itu ia memutuskan untuk siap dihukum apapun, asal apel yang sudah dimakan diikhlaskan.

"Hamba siap dihukum apa saja baginda tuan Raja, yang penting apel didalam perutku ini engkau ikhlaskan." Fulan dengan mantap.

"Apa benar kau siap aku hukum berat?" Tanya sekali lagi sang Raja.

"Siap baginda Raja." Fulan mantap sekali.

"Kalau begitu kau harus menikahkan anakku." Sang Raja dengan muka yang sinis.

Fulan terkejut, hukuman berat macam apa ini, mengapa menikahkan anak Raja yang kaya seperti ini. Apa benar ini sebuah hukuman atau malah hadiah.

"Menikahkan putrimu? Hamba siap." Fulan menyadari hukuman itu sangat menyenangkan, oleh karenanya ia langsung menyetujuinya.,

"Tapi sayangnya putriku Tuli, Buta, Bisu, dan Pincang." Sang Raja mash mempertahankan wajahnya.

Fulan makin terkejut. Ada apa ini, menikahkan anak raja, tapi cacat fisik seperti tu. Tapi didalam pikirannya, Fulan masih saja membayangkan ape yang sudah dimakannya tadi, bagaimana nasibnya. Kalau ia menolak untuk menikahkan anak raja yang cacat ini, ia akan masuk neraka dan kekal didalamnya, tapi kalau ia terima, apa mungkin ia bisa menerima menikahkan seorang yang cacat. Hatinya berkecamuk. Tapi segera dengan tegas Fulan menjawab dengan mantap.

"Apapun kondisi putrimu, secacat apapun putrimu, hamba siap menikahkannya, yang penting apel di perutku engkau ikhlaskan wahai baginda Raja." Fulan mantap.

"Apa kau yakin mau menikahkan putriku? Tenang, setelah engkau menikahkan putriku, aku akan langsung mengikhlaskan apelku engkau makan wahai anak muda." Sang Raja masih juga sinis.

"........................." Fulan menganggukkan wajahnya dengan mantap tanpa sela.

Lalu Sang Raja memanggil putrinya.....

"Wahai anakku, keluarlah, engkau sudah menemukan jodohmu." Teriak sang Raja. Seketika seseorang muncul dari dalam.

Betapa terkejutnya Fulan setelah melihat sosok putri sang Raja yang begitu cantik mempesona, kulitnya halus, wajahnya bercahaya, dan tak ada celah cacat sedikitpun seperti yang dijelaskan sang Raja sebelumnya.Fulan bertanya dengan penuh rasa heran.

"Wahai sang Raja, apa benar ini putrimu? Bukankah engkau tadi menjelaskan bahwa anakmu adalah seorang yang cacat, tuli, bisu, pincang, dan buta? Lalu mengapa begini cantiknya putrimu?" Fulan dengan wajah yang linglung.

Ya, putriku memang cacat. Dia bisu karena dia tidak terbiasa melakukan gosip, sibuk membicarakan orang lain, berkata fitnah dan menyakiti hati orang lain. Dia selalu gemar membaca Al-Qur'an, bertutur kata baik , memuji nama-Nya dan berkata jujur. Dia juga tuli karena dia tidak pernah mendengarkan gossip, mendengarkan yang buruk-buruk. Dia selalu mendengarkan yang baik-baik, Al-Qur'an, mendengarkan nasihat orang-orang pandai dan ahli agama. Dia juga buta karena ia tidak pernah melihat sesuatu yang haram untuk dilihat. Yang ia lihat selalu Al-Qur'an. Dan ia juga adalah seorang yang pincang karena ia tidak pernah menggunakan kakinya itu untuk pergi ke tempat-tempat yang haram, ia selalu melangkahkan kakinya ke Masjid, menghadiri ta'lim agama dan pergi menuntut ilmu.

THE END

Gimana teman cerita tadi, mudah-mudahan membawa angin segar ya. Soal hikmahnya, coba cari sendiri, ayo siapa yang bisa, berarti paham dan mengerti, hehehe. Sekian dulu ya teman.
Regards,


Ditulis Oleh : Unknown Copyright MotiFunny

Artikel Ketika APEL harus Ditukar dengan Wanita Cacat ini diposting oleh Unknown pada hari Jumat, 04 Januari 2013. Terima kasih atas kunjungan teman-teman di Blog MotiFunny ini. Semoga artikel ini memiliki kebermanfaatan bagi sesama. Kritik dan saran bisa teman-teman haturkan melalui kotak komentar yang telah disediakan. Terima Kasih. Salam Blogger dari MotiFunny.

:: Get this widget ! ::


Daripada Copy-Paste, Mending DOWNLOAD disini
  • Stumble This
  • Fav This With Technorati
  • Add To Del.icio.us
  • Digg This
  • Add To Facebook
  • Add To Yahoo

0 komentar:

Posting Komentar

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Hargai pembaca lain dengan berbahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar. ^,^
Terima Kasih Atas Kunjungannya di Blog Ini, Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya

animasi bergerak gif
 
motif-funny.blogspot.com © 2012 All Right Reserved | Privacy Policy | About Us
Home | Daftar Isi | Motivasi | Torasi | Renungan | Firasi | Rebuk | Petik | Lectures
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda. Segera Kembali Lagi Bila Ingin Mendapatkan Info Menarik Lainnya