Tokoh Inspirasi #1 : Belajar Hidup dari Andrie Wongso

Rasanya nggak adil kalau blog Motivasi tapi nggak ada pembahasan mengenai Tokoh Inspirasi yang tentunya lika - liku kehidupannya kita butuhkan sebagai pembelajaran kita kedepannya. Jadi saya putuskan  untuk beberapa pembahasan kedepan bakal ada beberapa tokoh inspirasi, baik Indonesia ataupun dunia, nggak apa-apa kan?

Lalu kenapa Mas Andrie Wongso duluan? Duh, please jangan nanya itu karena saya sendiri nggak ada jawaban khusus soal itu, hehehe. Mending daripada mempermasalahkan itu, langsung aja ke pembelajaran hidup dari beliau, gimana?

Ada yang dulunya SD nggak lulus? Dapet gelar SDTT (Sekolah Dasar Tidak Tamat)? Tenang, nggak usah khawatir, Mas Andrie siap nemenin. Loh, emang? Iya, Mas Andrie Wongso adalah pemilik gelar SDTT karena dahulu saat kelas enam SD sekolah Mandarin tempat ia bersekolah ditutup oleh pemerintahan Orde Baru. Anak kedua dari tiga bersaudara ini akhirnya melanjutkan kehidupannya dengan membantu kedua orang tuanya berjualan kue-kue di pasar. Ia berpikir hanya dengan begitu keluarganya akan bisa tetap makan. Ia tidak pernah malu berjualan kue dipasar. Baginya keluarga adalah prioritasnya.

"Saya tidak pernah malu karena saya dan orang tua harus survive. Kalau nggak jualan, kami mau makan apa?" Kata Mas Andrie Wongso.

Kejamnya hidup bila hanya dlalui dengan cara yang lembek, membuatnya terus bertempur demi menghidupi keluarganya, apapun caranya yang penting halal dan berkah. Sampai pada usianya yang menginjak 22 tahun, Mas Andrie Wongso hijrah ke Jakarta untuk memenuhi panggilan pekerjaan sebagai salesman produk sabun. Tekadnya hanya satu ; berani dan jujur didalam menghadapi kehidupan kedepan.

Perusahaan ini memberikan banyak peluang waktu kosong dan waktu kosong itu Mas Andrie gunakan untuk berlatih kungfu. Loh? Bingung ya, kok malah latihan kungfu. Hehehe. Mas Andrie memang sudah menyukai kung fu sejak kecil. Hal itulah yang pada akhirnya membuat Mas Andrie Wongso mendirikan perguruan kung fu Hap Kun Do. Bahkan Mas Andrie sempat melamat sebagai bintang film laga Taiwan, kebetulan saat itu film-film laga sedang booming. Saat itu Mas Andrie mendapat kontrak kerja selama tiga tahun dan untuk pertama kalinya pergi keluar negeri, tepatnya Taiwan. 

Namun karena merasa dunia perfilman bukanlah miliknya, akhirnya Mas Andrie mundur, tidak meneruskan kontraknya dan kembali ke Indonesia. Disaat seperti itulah sudah banyak yang memperkirakan bahwa Mas Andrie akan gagal karena tidak ada satupun film laga yang diwakili olehnya sebagai tokoh utama.

Tapi Mas Andrie tidak patah arang. Kebiasaannya menulis buku catatan sebagai perekam perjalanan hidup, membuatnya berpikir untuk membuat bisnis HARVEST, sebuah bisnis kartu ucapan. Semua berawal saat temannya suka mencontek kata-kata yang ditulis Mas Andrie. Kini, HARVEST membuat Mas ANdrie juga dikenal sebagai Raja Kartu Ucapan.

Dan kini Mas Andrie tidak lagi menginspirasi dengan kartu ucapannya, tapi kini dia sudah menjadi motivator dan banyak menginspirasi banyak orang melalui tindakan dan kata-kata. Semua kegagalannya dahulu saat kecil membuatnya kini mampu dijadikan sahabat sebagai pendamping perjalan menuju kesuksesan, menginspirasi dan patut dicontoh. Semangatnya untuk survive membuatnya kini tidak perlu lagi berjualan kue-kue di pasar..

"Dahsayatnya MIMPI." Itu katanya saat ditanya kesuksesannya. 

Semoga mengispirasi teman-teman semua. Salam semangat dari saya 

Regards,

Tweet