Perkembangan kuliner di Indonesia semakin marak dan beragam. Banyak orang yang sudah memimpikan memiliki usaha dibidang ini. Karena omzetnya yang tidak main-main dan pengelolaannya cenderung tidak seribet mengelola bidang lain. Ditambah lagi makan adalah sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi setiap manusia. Semua bersaing secara sehat, berlomba-lomba memuaskan para pelanggan dengan masing-masing strategi pasar yang dimilikinya. Bisa dilakukan dengan variasi makanannya, jargon makanannya, diskon-diskon, fasilitas, semua dilakukan. Nah, pada kali ini saya mau sedikit bercerita tentang Lele Lela.
Siapa yang tak kenal dengan Lele Lela? Bukan cewek komplek sebelah yang bernama Lela dan karena suka makan lele jadi Lele Lela, bukan dia. Ini adalah panganan Pecel Lele, seperti yang sering kita temukan di pinggir-pinggir jalan, tapi ini yang versi modern. Banyak sudah outletnya tersebar di Seluruh Indonesia. Nggak pagi, nggak siang, sore atau malem, disetiap outletnya selalu saja ramai pengunjung. Panganan yang memiliki jargon "Mengecewakan Bos memang Berbahaya, tapi Mengecewakan Konsumen jauh lebih Berbahaya karena Bos di Gaji oleh Konsumen." Uniknya dari kuliner ini adalah setiap kali kita memasuki outletnya, entah itu siang, sore, malem selalu karyawan-karyawannya akan menyambut dengan meriah dan mengucapkan "Selamat Pagi di Lela."
"Begitulah cara aku "mendoktrin" semua stafku dalam menyambut tamu di RM Lele Lela. Hal itu aku lakukan agar karyawanku termotivasi dan produk yang ditawarkan selalu segar sesegar suasana pagi." Begitulah kata si empunya "warung".
Siapa sih orang yang berani bilang gitu, emang dia siapa?
Seperti para pengusaha-pengusaha lainnya yang meraih kesuksesannya tidak dengan instan atau bahasa Jermannya adalah ujug-ujug. Semua memerlukan proses yang panjang untuk mencapai hasil yang dlihat saat ini, termasuk Lele Lela. Tawaran-tawaran dari bisnis kuliner yang begitu menggiurkan tidak lantas membuat Lele Lela ini langsung meraih kesuksesan. Kegagalan-demi kegagalan juga sering menghampiri proses terbentuknya Lele Lela.
Dan inilah......Jrengg...Jreeennngggg...Jreeenggg...!!!
Ini si empunya RM Lele Lela |
Adalah Rangga Umara nama orang yang berhasil menyulap panganan Pecel Lela menjadi lebih mendunia. Dialah yang menjadi CEO Founder dari Lele Lela. Seorang wirausaha dari Jakarta yang merupakan karyawan sebuah perusahaan yang lebih memilih jualan Pecel Lela di pinggir jalan. Loh, kok bisa? Ya bisa, ini buktinya.
Semua berawal dari ketika perusahaan yang ditempatinya ketika itu sedang mengalami goncangan Krisis Moneter. Banyak karyawan yang di PHK karena kondisi itu. Menyadari hal itu, Rangga Umara menyadari bahwa dirinya harus bersiap-siap menerima gilirannya. Dia merasa dia harus mempersiapkan semuanya, sebelum waktu itu tiba ( di PHK ).
Akhirnya Rangga Umara memutuskan untuk berbisnis. Tapi bingung mau bisnis apa karena dia sama sekali tidak memiliki darah waris seorang enterpreuner. Ayahnya merupakan seorang Ustadz dan Ibunya yang seorang pegawai negeri. Tapi tekadnya bulat untuk tidak lagi ingin menjadi pegawai kantoran seperti ketika itu dan berniat ingin memiliki usaha sendiri.
Bisnis panganan seafood menjadi pilihan pertamanya. Modalnya hanya 3 Juta, itupun hasil dari menjual barang-barangnya. Kenapa ngejual, emang nggak ada persediaan? Ada, tapi Menteri Perekonomiannya (istrinya) mengatakan kalau persediaan ini hanya cukup untuk kebutuhan yang lain, nggak ada bagian khusus untuk wirausaha. Yaudah, alhasil dia harus menjual barang-barangnya demi memulai hasratnya untuk berwirausaha.
Mulailah ia berbisnis, sembari menunggu gilirannya di PHK, hehehe. Terus langsung laris? Boro-boro laris, pengunjungnya aja sepi, pengeluaran lebih besar dari pemasukan dan ya terpaksa utang sana utang sini. Loby sana loby sini buat bisa utang dan dapet diskon untuk sewa tempat semua ditempuh dia. Ditambah lagi sudah ada tiga orang karyawan yang sudah menggantungkan nasibnya di Rangga, membuat Rangga harus mengutang ke seorang rentenir hanya untuk menggaji karyawannya itu.
Before - After ( hehehe ) |
Dia pantang menyerah dan terus berusaha mencari solusi untuk masalahnya ini. Sampai pada akhirnya dia memutuskan untuk memuai usaha Pecel Lele, panganan kesukaannya sejak kuliah. Mencari ramuan yang tepat sebagai menunya, dia terus meracik ramuan-ramuan itu dan ketemulah menu-menu andalan yang membuat awal bukanya RM Lele Lela ini menjadi sebuah keistimewaan. Setelah melewati carut marut susahnya berwirausaha, pada akhirnya Rangga Umara berhasil menyerap manisnya madu dari apa yang sudah diusahakannya. Lele Lela semakin dikenal dan semakin digemari banyak orang. Ia menyadari semua itu berkat usaha pantang menyerah yang dia lakukan selama ini.
Dan sekarang, siapa yang tak kenal Lele Lela? Semua karena sebuah impian seorang Rangga Umara dan semua usahanya selama ini.
Lalu bagaimana dengan kita, sudahkan kita BERMIMPI dan melakukan usaha-usaha demi MIMPI kita itu? Indahnya masa depan tergantung bagaimana kita mempercayai dan meyakini MIMPI kita dan melakukan usaha-usaha demi terwujudnya MIMPI kita itu.
"Indahnya masa depan hanya milik mereka yang percaya pada MIMPInya."
Elenavor Roosevelt
Sekian postingan saya untuk mengawali hari ini. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang senantiasa memiliki semangat luar biasa dalam mewujudkan MIMPI-MIMPI kita.
Regards,
Kisah yang inspiratif, kalimat motivasinya juga luar biasa.
BalasHapusTerima kasih mas, mudah-mudahan bisa ngasih semangat buat temen-temen,termasuk mas dirga dan saya..
BalasHapusTerima kash juga buat kunjungannya